Perkenalan
Seiring reformasi dan pembangunan yang semakin mendalam, industri konstruksinya terus berkembang, mendorong permintaan pasir yang lebih tinggi. Namun, eksploitasi berlebihan telah menguras pasir alam, yang hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan proyek—menciptakan kebutuhan mendesak akan pengganti pasir-kerikil tradisional dalam material konstruksi.
Didorong oleh permintaan ini, pasir buatan (diproduksi melalui lini produksi pasir buatan) telah menjadi alternatif yang layak. Makalah ini membahas penerapan pasir buatan dalam beton (dicampur dengan mixer beton), dengan tujuan menawarkan referensi bagi industri konstruksi dalam pekerjaan beton.
Masalah Aplikasi Pasir Buatan dalam Beton
Perbedaan utama antara pasir buatan dan pasir alam terletak pada bubuk batu yang dihasilkan selama operasi lini produksi pasir buatan. Bubuk batu mengacu pada partikel yang berukuran lebih kecil dari 80μm setelah pengerukan tanah—data menunjukkan bahwa di Tiongkok, bubuk batu dari lini produksi pasir buatan biasanya memiliki ukuran partikel di atas 0,016 mm, empat kali lipat ukuran partikel lumpur.
Berbeda dengan lumpur berbahaya dalam pasir buatan, jumlah bubuk batu yang tepat dapat meningkatkan kinerja beton: bubuk batu mengkompensasi sifat pengerjaan pasir buatan yang buruk dan meningkatkan kualitas beton yang dicampur dalam mesin pengaduk beton. Standar Tiongkok menetapkan kadar bubuk batu optimal sebesar 3%–7% dalam pasir buatan, meskipun spesifikasinya bergantung pada kebutuhan pemasok dan permintaan serta variasi regional dalam sifat pasir buatan. Yang terpenting, bubuk batu berbeda dari lumpur—lumpur menurunkan kinerja keseluruhan beton, sehingga kandungannya harus dikontrol secara ketat selama proses produksi pasir buatan dan sebelum pencampuran dalam mesin pengaduk beton.
Ide Desain Penyesuaian Proporsi Campuran Beton
Karena pasir buatan berbeda dengan pasir alam, desain campuran betonnya (untuk digunakan dalam mixer beton) juga harus berbeda. Sebagian besar skema campuran beton pasir buatan menunjukkan bahwa peningkatan rasio air-semen sebesar 0,05 memaksimalkan kekuatan. Para peneliti juga telah berinovasi dalam sebuah metode: menggunakan bubuk batu dari pasir buatan untuk menggantikan abu terbang. Misalnya, mengganti sebagian kecil abu terbang dengan bubuk batu dari pasir buatan meningkatkan kemampuan kerja, mengurangi bleeding, dan meningkatkan fluiditas beton yang dicampur dalam mixer beton.
Oleh karena itu, selama perancangan campuran beton pasir buatan, para pekerja harus memahami sifat-sifat setiap komponen—termasuk bagaimana bubuk batu pasir buatan berinteraksi dengan material lain—untuk menciptakan skema yang efisien. Hal ini memastikan kinerja optimal saat dicampur dalam mixer beton dan mendukung konstruksi di berbagai industri.
Penerapan Teknologi Produksi Baru dan Manajemen Mutu


Kesimpulan
Untuk mengatasi masalah ini, langkah-langkah yang terarah diperlukan: pertama, mengembangkan desain campuran yang tepat dan disesuaikan dengan beton pasir buatan, memastikan kesesuaian dengan sifat pasir buatan dari lini produksi pasir buatan dan proses pencampuran dengan mesin pengaduk beton; kedua, membangun pemahaman yang tepat tentang peran bubuk batu—menyadari bahwa kandungan bubuk batu yang tepat (produk sampingan dari lini produksi pasir buatan) dapat meningkatkan kemampuan kerja beton dalam mesin pengaduk beton; ketiga, memajukan penelitian sistematis tentang optimasi lini produksi pasir buatan dan kinerja pasir buatan dalam mesin pengaduk beton. Upaya-upaya ini akan mendorong perkembangan aplikasi pasir buatan yang sehat di seluruh wilayah.
